Sabtu Wage, 27 April 2024


Fengshui Hewan Pembawa Keberuntungan


fengshui hewanBinatang atau hewan ternyata memiliki aura tersendiri. Dari tubuhnya bisa muncul kekuatan-kekuatan yang tidak terduga bagi manusia yang memeliharanya, kekuatan itu bisa mendatangkan keberuntungan. Namun sebaliknya, bila aura yang dibawa binatang tersebut aura buruk, bisa jadi manusia pemeliharanya terkena dampak buruk juga. Jadi bagi yang suka memelihara binatang, sebaiknya tahu tentang auranya masing-masing. Kalau tidak, binatang yang diharapkan menjadi kesenangan, malah akan membawa malapetaka.

Menurut fengshui, selain karena auranya, kecocokan seekor binatang dengan pemiliknya juga dipengaruhi oleh shio pemiliknya sendiri. Binatang-binatang tersebut terutama adalah binatang buas seperti harimau dan ular. Misalnya seorang yang ber-shio monyet tidak baik memelihara harimau, atau yang memiliki shio babi jangan memelihara ular. Memelihara ikan di rumah pun juga tidak boleh sembarangan. Bagi yang memiliki shio berelemen api, bisa padam kekuatannya karena air kolam maupun akuarium. Akibatnya rejeki melayang dan tertimpa segala masalah. Ikan juga tidak baik bila dipelihara di sumur. Ini bisa menghilangkan rejeki pemiliknya, meski secara elemen shio-nya cocok dengan ikan.


Baca juga :

Bagi yang merasa sedang mendapat ancaman santet atau ilmu hitam lain, perlu untuk memelihara burung berkicau di rumah seperti jalak, murai, punglor, dan lain-lain. “Burung ocehan (kicauan), sangat ampuh untuk menangkal santet dan ilmu hitam lain. Bila santet datang, yang kena burung ini, bukan pemiliknya,” kata Suhu Yusuf Bingo Tanuwijaya. Selain burung kicauan, unggas lain seperti bebek, ayam kalkun, atau angsa juga mempunyai kekuatan untuk menangkal santet. Bahkan ayam kalkun bisa menghindarkan pemiliknya dari bahaya api (kebakaran). Maka binatang-binatang tersebut sangat baik bila dipelihara di rumah, kantor, atau pabrik.

Unggas-unggas lain juga mempunyai aura yang baik, misalnya burung mambruk bisa digunakan untuk keselamatan. Ayam kate memiliki aura untuk meredam pertengkaran. Burung peking kaji bisa membuat pemeliharanya bertambah arif bijaksana. Burung kasturi (burung merah dari Sulawesi) untuk menolak bahaya api dan maling. Sepasang burung srinditan bisa menolak ilmu hitam. Atau perkutut putih yang bisa menaikkan derajat (mangku derajat), membuat anak pintar, jadi sarjana, dan sebagainya. Sepasang burung kepodang yang dipelihara sejak kecil juga bisa membawa berbagai keberuntungan. Rejeki juga dibawa oleh sepasang burung glatik putih. Aura yang sama juga diperlihatkan oleh burung puter, sejenis derkuku berwarna putih. Namun ada juga kepercayaan, kalau memelihara burung ini pemiliknya harus berumur minimal 50 tahun. Kalau tidak, bisa berputar-putar (Jawa : muter-muter), dibikin pusing atau banyak masalah.

Selain burung atau unggas ber-aura baik di atas, ada pula burung atau unggas yang membawa pengaruh buruk atau kesialan. Memelihara burung blekok atau kuntul tidak baik, karena bisa mendapatkan kesengsaraan hidup. Apalagi jika sampai menembak atau membunuhnya. Bisa-bisa penembaknya akan mati sendiri. Memberlakukan burung atau unggas peliharaan secara kurang benar juga bisa berakibat buruk. Misalnya, orang-orang tua meyakini bahwa membunuh burung gereja dan burung manyar, mengakibatkan pembunuhnya kualat, mengalami nasib buruk. Bahkan menurut Suhu Bingo, unggas atau burung yang membawa aura baik di atas, bila memeliharanya kurang benar, dirantai misalnya, yoni-nya bisa hilang.

Selain burung dan unggas, ada pula beberapa hewan peliharaan yang mempunyai aura keberuntungan. Seperti kura-kura, kucing, atau anjing. Sepasang kura-kura, atau lebih, yang dipelihara di rumah bagian belakang, bisa mengundang datangnya rejeki dan umur panjang. Bagi orang-orang Tionghoa sendiri, kura-kura merupakan simbol fengshui, karena bentuk punggungnya patkwa, persegi delapan. Sedang kucing yang membawa kebaikan adalah yang memiliki warna belang telon (belang tiga warna), kecubung kasian (ungu), kucing bisu, dan kucing ekor bundel (melengkung). Kucing belang telon bisa melepaskan kesialan dan mengundang kekayaan. "Kucing warna kecubung kasian bisa meningkatkan derajat pemeliharanya. Kucing bisu atau yang tidak dapat mengeong dan kucing ekor bundel bisa membawa kekayaan melimpah. Namun jangan sekali-sekali memelihara kucing hitam mulus, karena membawa kesengsaraan.

Sementara beberapa jenis anjing, berdasar warna bulu, yang memiliki aura keberuntungan adalah anjing hitam mulus, kaki kaos kaki, perut kendit, dan kepala topi. Anjing yang warna bulunya hitam mulus, tanpa ada bercak sedikitpun, dipercaya bisa menolak segala ilmu hitam, perampokan, dan kejahatan lain. Menurut Suhu Bingo, anjing seperti ini khasiatnya bisa lebih ampuh bila setelah mati, kemaluannya dikeringkan dan digantung di dalam rumah. "Tapi matinya harus mati secara alami, tidak dibunuh atau disembelih," jelas Suhu Bingo. Anjing kaki kaos kaki (warna keempat ujung kakinya berbeda dengan warna bulu di bagian tubuh yang lain, seakan seperti memakai kaos kaki) membawa berkah keselamatan. Anjing perut kendit (memiliki warna yang membentuk semacam ikat pinggang di perutnya), bisa membawa rejeki besar. Sedang anjing kepala topi (warna bulu kepala berbeda dengan warna tubuh) membawa kewibawaan bagi pemiliknya dan disegani siapapun. Selain binatang-binatang yang lazim dipelihara di atas, ada juga beberapa hewan liar kecil pembawa keberuntungan. Hewan-hewan ini biasa hidup di sekeliling rumah tinggal, seperti cicak, tokek, dan kadal. Beberapa orang meyakini, bila rumahnya didatangi tokek, sama juga dengan kedatangan rejeki. Demikian juga bila memelihara cicak dan kadal ekor dua, rejeki akan mengalir ke rumah. Uniknya, dua binatang terakhir, seringkali juga dianggap sebagai binatang pembawa tuah perjudian.







 


WARANGKA

Atau sarung keris kebanyakan terbuat dari kayu yang berserat dan bertekstur indah. Namun di beberapa daerah ada juga warangka keris yang dibuat dari gading, tanduk kerbau, dan bahkan dari fosil binatang purba. Warangka keris selalu dibuat indah dan sering kali juga mewah. Itulah sebabnya, warangka juga dapat digunakan untuk memperlihatkan status sosial ekonomi pemiliknya. Bentuk warangka keris berbeda antara satu daerah dengan lainnya. Bahkan pada satu daerah seringkali terdapat beberapa macam bentuk warangka. Perbedaan bentuk warangka ini membuat orang mudah membedakan, sekaligus mengenali keris-keris yang berasal dari Bali, Palembang, Riau, Madura, Jawa, Bugis, Bima, atau Malaysia.

SULAP

adalah merupakan suatu seni pertunjukkan yang diminati sebagian besar masyarakat di dunia, karena pada penyajiannya sulap dapat membuat heran penontonnya akan rahasia dibalik penyajiannya. Sulap merupakan suatu gabungan dari berbagai seni yang ada, misalnya seni tari, seni musik, seni rupa, dll dan merupakan penerapan dari gabungan berbagai disiplin ilmu yang ada. Misalnya ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu kimia, ilmu psikologi, dan lain-lain. Seni Sulap bukanlah suatu keterampilan yang berbau klenik atau supranatural, karena setiap trik sulap dapat dijelaskan. Sulap semata-mata hanyalah permainan "kelihaian" tangan, manipulasi, hasil kerja dari suatu perlengkapan/ peralatan ataupun efek yang timbul dari suatu reaksi kimia dan yang telah dilatih sebaik mungkin oleh seorang pesulap sebelum dipertunjukkan kepada orang lain. Oleh sebab itu sulap dapat dipelajari oleh semua orang, asalkan orang tersebut mau berlatih pula dengan baik.




RAMALAN


Grup Telegram Dunia Gaib

belajar metafisika