Kamis Kliwon, 18 April 2024


 

Arti Nama Zahra Lutvia Rahman

Berikut adalah Arti Nama Zahra Lutvia Rahman berdasarkan metode Pythagoras.
 
 

Arti Nama ZAHRA LUTVIA RAHMAN :
(6) Pekerjaan yang sempurna
(15) Beribadah, baik dan sopan
(700) Kekuatan
(80) Kesembuhan
(500) Suci
(90) Kesesatan dan kedukaan
(30) Kemasyhuran dan pernikahan
(1000) Sifat pengasih dan penyayang
(100) Berkah Tuhan
(60) Berpisah dari pasangan hidup
POSITIF : 80%


Arti Nama ZAHRA :
(5) Kebahagiaan, kehormatan dan pernikahan
(14) Pengorbanan
(500) Suci
(90) Kesesatan dan kedukaan
POSITIF : 50% :


Arti Nama LUTVIA :
(4) Keteguhan, kebijaksanaan, pengaruh dan kekuasaan
(30) Kemasyhuran dan pernikahan
(1000) Sifat pengasih dan penyayang
POSITIF : 100% :


Arti Nama RAHMAN :
(7) Jalan penghidupan yang tentram, merdeka, bahagia dan sempurna
(100) Berkah Tuhan
(60) Berpisah dari pasangan hidup
POSITIF : 67% :



Metode Pythagoras bukanlah mengartikan nama berdasarkan suatu bahasa namun mengartikan nama dengan menghitung tiap hurufnya dimana tiap huruf tersebut mengandung nilai dan arti tertentu sehingga satu huruf pun akan berpengaruh pada arti nama tersebut. Tidaklah mudah mendapatkan arti nama yang 100% positif semua, diharapkan nama mengandung arti yang positif minimal 65%. Jika arti nama mayoritas sudah positif maka anda bisa mengecek apakah nama tersebut sudah sinkron dengan tanggal kelahiran ataukah belum. Silahkan cek di menu Nama Hoki. Bagi yang ingin melakukan perhitungan arti nama silahkan klik Arti Nama. Bagi yang ingin mencari nama, gunakan menu pencarian dibawah ini.




 


AUGURY

Merupakan istilah umum seni meramal yang khususnya dipergunakan untuk mengartikan tanda, simbol-simbol dan firasat

KALENDER JAWA

Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang istimewa karena merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa dan bahkan juga sedikit budaya Barat. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa.




RAMALAN


Grup Telegram Dunia Gaib

belajar metafisika