Jumat Kliwon, 29 Maret 2024


 

Arti Nama Ahmad Singgih Prastiawan

Berikut adalah Arti Nama Ahmad Singgih Prastiawan berdasarkan metode Pythagoras.
 
 

Arti Nama AHMAD SINGGIH PRASTIAWAN :
(6) Pekerjaan yang sempurna
(24) Sebuah perjalanan jauh
(900) Pertempuran/peperangan
(90) Kesesatan dan kedukaan
(44) Pengaruh, kekuasaan dan hasil baik
(40) Pesta, kegembiraan dan pernikahan
(4) Keteguhan, kebijaksanaan, pengaruh dan kekuasaan
(100) Berkah Tuhan
(70) Bersemangat, berpengetahuan dan keindahan
(700) Kekuatan
(80) Kesembuhan
(2) Kerusakan, kebinasaan dan kematian
POSITIF : 67%


Arti Nama AHMAD :
(8) Perasaan pada keadilan
(44) Pengaruh, kekuasaan dan hasil baik
(40) Pesta, kegembiraan dan pernikahan
(4) Keteguhan, kebijaksanaan, pengaruh dan kekuasaan
POSITIF : 100% :


Arti Nama SINGGIH :
(8) Perasaan pada keadilan
(100) Berkah Tuhan
(70) Bersemangat, berpengetahuan dan keindahan
POSITIF : 100% :


Arti Nama PRASTIAWAN :
(8) Perasaan pada keadilan
(17) Kecelakaan dan tabiat pelupa
(700) Kekuatan
(80) Kesembuhan
(2) Kerusakan, kebinasaan dan kematian
POSITIF : 60% :



Metode Pythagoras bukanlah mengartikan nama berdasarkan suatu bahasa namun mengartikan nama dengan menghitung tiap hurufnya dimana tiap huruf tersebut mengandung nilai dan arti tertentu sehingga satu huruf pun akan berpengaruh pada arti nama tersebut. Tidaklah mudah mendapatkan arti nama yang 100% positif semua, diharapkan nama mengandung arti yang positif minimal 65%. Jika arti nama mayoritas sudah positif maka anda bisa mengecek apakah nama tersebut sudah sinkron dengan tanggal kelahiran ataukah belum. Silahkan cek di menu Nama Hoki. Bagi yang ingin melakukan perhitungan arti nama silahkan klik Arti Nama. Bagi yang ingin mencari nama, gunakan menu pencarian dibawah ini.




 


LELONO

Melakukan ritual perjalanan (jalan kaki) dari jam 12 malam sampai jam 3 subuh (waktu ini dipergunakan sebagai waktu instropeksi diri).

KALENDER JAWA

Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang istimewa karena merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa dan bahkan juga sedikit budaya Barat. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa.





RAMALAN


Grup Telegram Dunia Gaib

belajar metafisika