Jumat Legi, 19 April 2024


 

Arti Nama Abdulrahman Sayuti

Berikut adalah Arti Nama Abdulrahman Sayuti berdasarkan metode Pythagoras.
 
 

Arti Nama ABDULRAHMAN SAYUTI :
(8) Perasaan pada keadilan
(17) Kecelakaan dan tabiat pelupa
(100) Berkah Tuhan
(80) Kesembuhan
(7) Jalan penghidupan yang tentram, merdeka, bahagia dan sempurna
(1000) Sifat pengasih dan penyayang
(300) Kesentausaan dan suka ilmu pengetahuan
(800) Keangkeran dan pengaruh kekuasaan
POSITIF : 88%


Arti Nama ABDULRAHMAN :
(9) Kesedihan dan kekurang-sempurnaan
(18) Kekejaman
(300) Kesentausaan dan suka ilmu pengetahuan
(80) Kesembuhan
(7) Jalan penghidupan yang tentram, merdeka, bahagia dan sempurna
POSITIF : 60% :


Arti Nama SAYUTI :
(8) Perasaan pada keadilan
(800) Keangkeran dan pengaruh kekuasaan
POSITIF : 100% :



Metode Pythagoras bukanlah mengartikan nama berdasarkan suatu bahasa namun mengartikan nama dengan menghitung tiap hurufnya dimana tiap huruf tersebut mengandung nilai dan arti tertentu sehingga satu huruf pun akan berpengaruh pada arti nama tersebut. Tidaklah mudah mendapatkan arti nama yang 100% positif semua, diharapkan nama mengandung arti yang positif minimal 65%. Jika arti nama mayoritas sudah positif maka anda bisa mengecek apakah nama tersebut sudah sinkron dengan tanggal kelahiran ataukah belum. Silahkan cek di menu Nama Hoki. Bagi yang ingin melakukan perhitungan arti nama silahkan klik Arti Nama. Bagi yang ingin mencari nama, gunakan menu pencarian dibawah ini.




 


GENDAM

Gendam adalah ilmu gaib yang diarahkan untuk mempengaruhi seseorang agar menuruti kehendak si pemilik ilmu. Berbeda dengan hipnotis dimana si target harus bersedia dihipnotis agar hipnotisnya berhasil, gendam akan langsung menanamkan pengaruhnya kepada target tanpa ampun.

KALENDER JAWA

Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang istimewa karena merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa dan bahkan juga sedikit budaya Barat. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa.